GILI LABA FLORES
Taman Nasional Komodo merupakan gugusan kepulauan yang terletak di
sekitar perairan Sumbawa dan Flores yang beberapa di antaranya merupakan
habitat asli komodo. Keindahan dan keelokan pulau-pulau di sekitar P.
Komodo dan P. Rinca juga masuk ke kategori TNK (Taman Nasional Komodo)
yang harus dijaga dan berada di bawah pengawasan pemerintah. Banyak di
antara pulau-pulau kecil tersebut yang tidak berpenghuni padahal
menyimpan keindahan yang mempesona bila dijadikan potensi wisata.
Salah satu diantaranya adalah Gili Laba, sebuah pulau kecil yang
letaknya dekat dari P. Komodo hanya sekitar kurang lebih 1 jam
perjalanan dari P. Komodo. Dari Labuan Bajo waktu yang dibutuhkan lebih
lama lagi yaitu 4jam perjalanan dengan kapal motor. Gili Laba ini secara
administratif masuk ke dalam wilayah Sumbawa, sebab letaknya yang lebih
dekat dari P. Sumbawa.
Nama Gili Laba mulai populer sebagai destinasi wisata di kawasan
Taman Nasional Komodo sejak berjamurnya paket-paket tur sailing trip
yang ditawarkan puluhan agen wisata, dari Lombok hingga Labuan Bajo
(Flores). Di tengah perjalanannya pasti kapal tersebut akan singgah di
pulau-pulau kecil yang dianggap menarik dan menyimpan potensi wisata.
Salah satu tempat favorit kapal untuk menepi adalah Gili Laba. Pulau
kecil yang tidak berpenghuni ini mulai menarik perhatian wisatawan yang
datang ke P. Komodo karena konon menghadirkan panorama alam laut Flores
yang tak tertandingi dari atas bukitnya.
Memang benar ketika Anda sampai ke Gili Laba hamparan pasir pantainya
yang putih dan pemandangan kejernihan air laut yang memiliki degradasi
mengagumkan menyambut Anda untuk singgah di tempat ini. Seantero pulau
didominasi oleh bukit-bukit savanna yang hijau saat musim hujan dan
menguning saat kemarau. Siapapun yang datang ke sini pasti akan
menikmati seluruh panorama alam yang disajikannya.
Mulai dari laut yang sangat memancing kita untuk langsung nyebur dan
snorkeling atau berada di pantainya untuk berjemur ditemani semilir
angin Laut Flores yang cukup kencang. Walau berada dekat dari Taman
Nasional Komodo jangan khawatir akan ada hewan predator ini di seluruh
pulau. Di Gili Laba hewan-hewan yang tinggal kebanyakan diketahui hanya
burung-burung atau serangga-serangga kecil khas padang rumput Indonesia
Timur.
Selain menikmati langsung keindahan laut dengan snorkeling, kita bisa
sekalian mengeringkan badan dengan mencoba tracking ke puncak bukit
yang menawarkan pemandangan menakjubkan. Untuk tracking sampai ke puncak
dibutuhkan cukup mental dan fisik yang kuat karena tidak jalurnya cukup
menanjak tajam hingga ada yang sampai kemiringan 70 derajat.
Waktu yang dibutuhkan untuk sampai puncak kira-kira sekitar 30-45
menit. Terkadang kencangnya angin juga bisa mengendorkan semangat kita,
namun jagan khawatir di sekitar pantai kita bisa menemukan
patahan-patahan kayu yang bisa berguna sebagai pijakan saaat tracking.
Ketika berhasil sampai di puncak pastinya segala keletihan yang
dirasakan akan hilang dan berganti dengan bahagianya jiwa melihat
pemandangan laut dan Gili Laba serta pulau terdekatnya yang mengagumkan.
Entah harus melukiskannya seperti apa yang pasti semua yang sampai di
puncak langsung mengambil kameranya untuk mengabadikan lukisan kebesaran
Tuhan sebagai ungkapan rasa syukur.
Semakin tinggi puncak,maka angin yang menerpa semakin kencang adalah
ungkapan yang juga harus diperhatikan oleh para wisatawan yang datang
agar tidak terlalu berlebihan dalam bergerak karena resikonya lumayan
tinggu, yaitu bisa jatuh atau bergelinding ke bawah. Ingin tetap berada
di atas memandangi panorama yang tersaji akan tetapi berasa di sana
15-30 menit dirasa sebagai waktu yang paling pas karena faktor angin dan
juga harus segera turun ke bawah yang membutuhkan perjuangan serta
kehati-hatian.
Walau sebentar tapi pasti akan meninggalkan kesan yang mendalam bagi
siapapun yang pernah melihat pemandangan indah tersebut. Ketika turun
waktu yang dibutuhkan biasanya lebih cepat sekitar 20-30 menit saja
karena lebih mudah tapi tetap berhati-hati untuk tetap menjaga
keseimbangan agar tidak tergelincir ke bawah.
Selama ini memang Gili Laba merupakan spot favorit setiap travel
agent yang mengadakan sailing trip untuk singgah, akan tetapi bila kita
menyewa perahu sendiri dari Labuan Bajo tentunya kita juga bisa
merequest untuk singgah di sini setelah mengunjungi P. Komodo. Tapi yang
harus diingat adalah waktu untuk pulang dari Gili Laba dianjurkan tidak
melebihi jam 2 siang karena pertimbangan arus Laut Flores yang tidak
terduga dan juga cenderung kejam serta lamanya perjalanan pulang.
Solusinya adalah berangkat dari Labuan Bajo dari subuh hari sehingga
sampai di kawasan P. Komodo juga tidak terlalu siang sehingga waktu ke
Gili Laba tidak kepepet.
Dengan menyewa perahu dari Labuan Bajo dengan harga sekitar 1 juta
rupiah/ harinya tentu rombongan teman-teman ataupun keluarga akan lebih
puas menikmati perjalanan karena perahu khusus untuk sendiri. Jangan
lupa bawa air minum saat tracking dan sepatu yang cukup tangguh serta
pakaian yang sporty (lebih baik tidak pakai rok) agar perjalanan Anda
menuju puncak bukit aman dan nyaman.
Dan yang terpenting adalah Semangat! Mau dari Barat mau dari Timur,
mau dengan sewa kapal sendiri atau ikutan sailing trip Anda harus
sempatkan diri singgah di Gili Laba yang menyajikan pemandangan atas
bukit yang tiada dua nya
SUMBER: http://jalan2.com/city/flores/gili-laba/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar